Sistem Penampungan dan Penyaluran Air Limbah

Sistem penyaluran dan penampungan air limbah dari bermacam sistem memproses terlalu memengaruhi beban pengolahan unit pengolahan air limbah. Hal-hal yang mesti diperhatikan dalam sistem pengaliran dan pengumpulan adalah :

Apabila air limbah dari sistem khusus membawa cii-ciri yang khusus atau membawa beban pencemaran yang terlalu tinggi, atau berbentuk racun (toksik), sehingga bila digabungkan akan memberatkan atau merepotkan sistem pengolahan, sebaiknya ditunaikan segregasi yaitu pemisahan aliran dan pengolahan tersendiri.

Hindari / minimalkan pemasukan air hujan ke dalam saluran.

Hindari pemasukan kotoran / sampah ke dalam saluran dengan Flow Meter Air Limbah.

Perhitungkan dengan baik bentuk, ukuran dan kemiringan saluran bila air limbah mengalir secara gravitasi.

Perhitungkan dengan baik ukuran pipa yang dibutuhkan untuk saluran tertutup.

Teknik Minimisasi Air Limbah

Minimisasi air limbah bertujuan untuk beroleh air limbah dengan debit dan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya, sehingga diperoleh beban pencemaran yang minimal. Untuk beroleh efektifitas yang optimal dalam pelaksanaan minimisasi air limbah mesti ditunaikan pula pengelolaan internal yang baik (good housekeeping) dan disertai dengan melakukan audit (pemeriksaan) peluang minimisasi air limbah.

Good housekeeping (pengelolaan internal yang baik) perihal dengan sejumlah cara praktis, yang sanggup langsung ditunaikan atas inisiatif sendiri untuk meningkatkan efisiensi operasional, menyempurnakan prosedur, dan keselamatan kerja. Contoh good housekeeping adalah; pemisahan aliran-aliran, peningkatan cara kerja dan perawatan peralatan, pengendalian inventaris, pencegahan kebocoran, dan usaha-usaha lain yang bertujuan untuk mengurangi limbah, tetapi tidak perlu penggantian atau pergantian sistem yang signifikan.

 Good housekeeping merupakan cara awal dalam upaya minimisasi limbah. Good housekeeping merupakan layanan manajemen untuk pengelolaan biaya, pengelolaan lingkungan dan pergantian organisasional. Pelaksanaan good housekeepingmemerlukan komunikasi internal, memotivasi karyawan, dan memastikan tanggung jawab yang jelas. Good housekeeping diarahkan untuk melakukan tindakan sebagai berikut:

Rasionalisasi penggunaan bahan baku, bahan penolong, air dan energi,

Mengurangi volume dan atau toksisitas limbah padat, cair dan emisi gas

Menggunakan ulang dan atau mendaur ulang bahan kemasan secara maksimal

Memperbaiki keadaan kerja dan keselamatan kerja

Mengadakan perbaikan organisasional

Enam bidang yang perihal dengan pelaksanaan good housekeeping, yait :

Efisiensi penggunaan bahan baku dan penolong disertai pengkajian potensi pengaruh lingkungan yang ditimbulkan bahan.

Pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang dan pengolahan air limbah.

Penyimpanan, penanganan dan pengangkutan bahan yang cocok dengan prosedur.

Pengurangan penggunaan air bersih.

Pengurangan mengkonsumsi daya dan penggunaan limbah panas dan juga sumber daya yang ramah lingkungan.

Proteksi keselamatan dan kebugaran tempat kerja – proteksi terhadap kecelakaan, zat berbahaya, bau, kebisingan dan cedera.

Pelaksanaan minimisasi air limbah meliputi :

Pengurangan debit air limbah

Penurunan takaran pencemaran air limbah

Penurunan temperatur air limbah

Industri yang menerapkan praktik good housekeeping akan beroleh keuntungan pada lain:

Efisiensi memproses lewat penghematan penggunaan bahan baku, utilitas, energi

mengurangi biaya pengolahan air limbah

Mengurangi potensi pengaruh lingkungan dari pembuangan air limbah

Memperbaiki citra sebagai industri yang ramah lingkungan (environmental friendly)